Jumat, 26 Juli 2013

Pentingnya Kurikulum Berbasis Kewirausahaan

Oleh : Kuncoro*)


Kurikukulum pendidikan kerap kali berganti dan disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini. Perubahan kurikulum yang terlalu sering juga akan tidak baik terhadap dunia pendidikan dan perlu diingat bahwa anak didik bukanlah kelinci percobaan untuk implementasi kurikulum baru.
Perubahan kurikulum yang terpenting adalah bagaimana memasukan atau mengembangkan mata pelajaran yang dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi anak didiknya. Mengapa jiwa kewirausahaan menjadi penting? Hal itu disebabkan karena saat ini banyaknya lulusan yang bermental pencari kerja sementara lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan pertumbuhan lulusan dunia pendidikan yang akhir menambah angka pengangguran.
Mencari lapangan pekerjaan hanyalah salah satu jalan untuk bisa memperoleh pekerjaan namun bukan satu-satunya cara untuk memperoleh penghasilan, sementara berwirausaha adalah pilihan tepat manakala lapangan pekerjaan tidak dapat menyerap para lulusan dunia pendidikan secara keseluruhan.
Seringkali orang tua bertanya pada anaknya :”Nak, cita-cita kamu nanti kalau sudah besar mau jadi apa?, anaknya pasti akan menjawab salah satu profesi yang terlihat mapan oleh pandangan si anak seperti mau jadi PNS, mau jadi Tentara, mau jadi Dokter atau mau Pengacara. Pertanyaan tersebut hanya akan menumbuhkan mental pencari kerja bagi putra-putri  kita, bahwa saya akan mencari pekerjaan setelah menyelesaikan  pendidikannya nanti.
Saat ini mungkin pertanyaan itu harus sudah diubah “Nak, nanti kalau kamu sudah besar apa yang bisa kamu ciptakan? Pertanyaan tersebut tentunya akan membuat anak berpikir bahwa bagaimana dia menciptakan sesuatu yang dapat bermanfaat untuk dirinya dan orang lain, serta si anak  akan berfikir kreatif dan inovatif dalam melihat peluangan dan tantangan yang ada. Melalui pertanyaan tersebut diharapkan si Anak dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menciptakan sebuah lapangan pekerjaan.
Dengan tumbuhnya jiwa Inovasi dan kreatifitas pada anak-anak bangsa,  hal ini menciptakan jiwa wirausahawan, serta akan dapat mendorong dan memberikan perubahan terhadap kemajuan suatu negara. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh cukup baik  sebesar 6,3% dan menjadi nomor 2 di dunia setelah Tiongkok  yang memiliki perrtumbuhan ekonomi 7,7% . Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup berlimpah, artinya semua itu adalah kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis.
Menjadi wirausahawan akan mendukung kesejahteraan rakyat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang masih memiliki potensi yang cukup besar dalam membangun wirausahawan-wirausahawan baru namun  pada kenyataannya mungkin saat ini masih Indonesia masih  kekurangan wirausahawan.
Hal tersebut mungkin karena belum dikembangkannya kurikulum pendidikan yang menunjang dalam membangun kewirausahaan. Kurikulum pendidikan masih banyak didominasi oleh kurikulum pendidikan yang konvensional.
Karenanya, kurikulum pendidikan yang berbasis kewirausahaan sudah selayaknya dikembangkan kedalam kurikulum pendidikan di Indonesia mulai pendidikan dasar. Hal ini dimaksudkan agar menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada putra-putri bangsa sejak dini yang pada akhirnya dapat menumbuhkan jiwa kewirusahaan akan menjadi bekal bagi anak-anak negeri manakala tidak tersedianya lapangan pekerjaan untuk mereka.

*) Kasubid Penanggulangan Kemiskinan Setkab