Selasa, 14 Januari 2014

Membangun SDM yang Unggul

“Sangking banyaknya yang saya harus sampaikan kepada Anda, tidak tau bagaimana caranya dalam waktu yang singkat”. “Karena masalahnya yang saya mau saya sampaikan adalah bagian dari perjuangan Bangsa Indonesia”. demikian disampaikan oleh Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie (B. J. Habibie) mengawali awal pidato kunci pada acara Rakornas Ristek 2013 dengan judul Iptek untuk Kemajuan Bangsa, acara ini dalam rangkaian gelaran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 tahun 2013 yang diselenggarakan di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

“Saya tidak pernah mendapatkan Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4) tapi saya menjadi instruktur P4, dan saya tidak pernah mengikuti Lenhamnas, tetapi kalau saya kembali saya disuruh mengajar di Lemhanas. Tapi satu yang saya dapatkan adalah indoktrinasi, Anda tidak dapat itu”. Pada zaman dahulu, untuk pergi keluar negeri itu sulit sekali, dan yang boleh pergi adalah mahasiswa dari negara yang mengembangkan bidang dirgantara dan pembuatan kapalan. “Logikanya gampang kita satu-satunya benua maritime di dunia”, namanya maritime Indonesia, tidak mungkin dari sabang sampai marauke dihubungkan dengan kereta api dengan mobil dengan kapal untuk barang kadang-kadang terlalu lambat.

Satu yang diputuskan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama Proklamator Bung Karno dalam mengadapi tantangan tersebut adalah untuk segera mengirimkan putra dan putri terbaik Indonesia keluar negeri untuk menekuni dua bidang penguasaan teknologi dalam pembuatan pesawat terbang dan pembuatan kapal (kapal laut-red), waktu itu usia Prof. B.J. Habibie baru 18 tahun.
Ide dirgantara diawali oleh generasi pertama Pak Wieko meneruskan mengembangkan Garuda Indonesia Air. Dan yang melanjutkan Pak Wieko adalah gelombang kedua Nurtanio (Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia) sampai dengan tahun 1960, dia mampu mengembangkan si Kumbang, tetapi belum sasarannya, sasaran kita bukan pesawat tempur, sasaran kita adalah pesawat penumpang. Sebagai bentuk dukungan terhadap industri pesawat, bung Karno berinisiatif membuat Komando Pelaksana Industri Pesawat Terbang dengan anggota kabinet penuh dan dipimpin oleh seorang menteri dibantu oleh Angkatan Udara Marsekal Imam Sukotjo.

Habibie menerima gelar S-3 (Doktor Ingenieur) studi teknik penerbangan, spesialisasi dalam konstruksi pesawat terbang pada tahun 1964 di usia 28 tahun dari RWTH (Rheinisch Westfälische Technische Hoschchule) Aachen, Jerman Barat. Sebelum kembali ke tanah air, Beliau pernah bekerja di perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Pada tahun 1973, Beliau kembali ketanah air atas permintaan Presiden Soeharto untuk mengembangkan industri pesawat terbang nasional.
Bapak Industri Pesawat Modern Indonesia ini mangatakan bahwa “Anda itu lebih baik dari Habibie, jika tidak berarti generasi Habibie gagal. Tidak ada orang yang merencanakan bahwa anak-anaknya cucu-cucunya lebih buruk dari dirinya. Siapa lagi yang akan membangun bangsa ini, jika bukan kita semua.”
Suatu bangsa tidaklah mungkin mengandalkan sumber daya alam semata, namun harus mengandalkan sumber daya manusia (SDM).Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang efisien dan produktif (SDM unggul) adalah dengan mensinergikan secara positif antara elemen budaya dan agama (pembudayaan secara implisit dan eksplisit), serta pendidikan yang sistematis. SDM unggul akan tercipta setelah mengalami proses keunggulan, dimana SDM tersebut mampu mengukur kemampuan diri dan menemukan keunggulan diri sehingga proses keunggulan identik dengan lapangan kerja.
Menutup paparannya, Habibie berpesan kepada hadirin yang hadir pada acara Rakornas Ristek 2013 bahwa Kita harus belajar untuk melanjutkan perjuangan sebelumnya, tidak mengulangi kesalahan yang sama, tidak berhenti berusaha (kontinyuitas), dan tetap konsisten serta terus berkreasi. Jangan mengharapkan bangsa lain untuk membangun bangsa ini, mereka hanya datang kesini hanya mau mengambil sumber daya alam kita saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan posting komentar Anda, insya Allah berguna...