Sabtu, 28 Juni 2014

Pembelajaran yang Menarik

Empat Hal Dasar

Untuk mewujudkan pembelajaran yang menarik (sekaligus efektif dan efisien), William Watson Purkey dalam artikelnya berjudul “Preparing Invitational Teachers for Next-Century Schools” (dalam Slick, 1995:1-3) menyarankan empat hal yang harus ada dan dipenuhi dalam setiap proses pembelajaran, demi untuk memberikan tujuan dan arah yang jelas. Keempat hal dasar tersebut meliputi: kepercayaan (trust), rasa hormat (respect), optimisme (optimism), dan kesengajaan (intentionality).
Kepercayaan. Proses pembelajaran seyogyanya merupakan kegiatan bersama dan saling mendukung antara guru dan siswa, di mana proses sama pentingnya dengan produk. Dalam praktik pembelajaran harus terjadi suatu pengenalan atas “saling ketergantungan” di antara sesama manusia. Ungkap dia: “Attempting to teach students without involving them in the process is a lost cause.” Bahkan andaikata usaha untuk membuat siswa melakukan apa yang diinginkan oleh guru tanpa kerja sama mereka dianggap berhasil, energi yang dihabiskan oleh guru biasanya tidak sepadan dengan apa yang dicapai.
Rasa hormat. Rasa hormat dapat diwujudkan dengan kepedulian yang mendalam kepada para siswa dan perilaku yang memadai yang ditunjukkan oleh guru. Harus dipahami bahwa setiap orang pasti mampu, bernilai, dan cakap untuk menjadi bertanggung jawab; dan mereka harus diperlakukan secara benar. Rasa “saling-menghormati” di antara guru dan siswa, adalah dasar bagi terbangunnya tanggung jawab bersama, sebagai unsur sangat penting yang harus ada dalam setiap kelas.
Optimisme. Setiap orang mempunyai potensi yang tak terbatas. Keunikan manusia adalah tidak-adanya batasan yang jelas mengenai potensi yang telah ditemukan. Pembelajaran yang menarik tidak akan ada artinya apabila optimisme mengenai potensi manusia terabaikan.
Kesengajaan. Potensi manusia dikenali terutama dengan tempat, proses, dan program yang dirancang untuk merangsang perkembangan; dan ini dapat dilakukan guru yang dengan sengaja membuat dirinya menarik, bagi diri sendiri dan orang lain, secara pribadi maupun secara profesional.

Pendekatan Pembelajaran

Ada beberapa pendekatan atau model bagi penyelenggaraan proses pembelajaran yang menarik. Misalnya: CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Atau yang berasal dari mancanegara (dari buku terjemahan), seperti: “Quantum Teaching” (DePorter, 2001), ”Accelerated Learning” (Meier, 2002).
Guru dapat mempraktikkan model atau pendekatan pembelajaran seperti disebutkan di atas, termasuk dari buku-buku terjemahan, dengan penyesuaian tertentu. Boleh juga guru merancang model sendiri, atau memodifikasi model yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Namun, model apa pun yang digunakan, unsur-unsur seperti yang disarankan oleh Purkey dan pendapat siswa di atas harus dipenuhi.
Yang harus dipahami, model atau pendekatan itu hanya alat. Semua kembali kepada siapa yang menggunakan (the man behind the gun). Sebagus apa pun alatnya, kalau tidak didukung dengan kemampuan dan kemauan pemakainya, alat itu tidak banyak gunanya. Dan untuk hal-hal yang menyangkut peningkatan mutu pendidikan, kembalinya adalah pada guru sebagai pelaksana di lapangan, yaitu guru yang berkualitas dan memiliki komitmen tinggi untuk membantu siswa mencapai keberhasilan.

Komitmen di antaranya dipengaruhi oleh kedalaman pemahaman dan keluasan wawasan tentang hal-hal yang terkait dengan tugas. Jika guru memiliki pemahaman dan wawasan yang baik tentang tugasnya, ia akan memiliki komitmen yang baik pula. Jadi dengan banyak membaca, melihat, merenung atau merefleksi diri, berdiskusi dengan teman sejawat termasuk dengan siswa, atau melakukan penelitian tentang keberhasilan pembelajaran, guru akan mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik.

Rabu, 18 Juni 2014

Tips Pendidikan Anak Usia Dini

Berfokus pada pendidikan anak Anda telah menjadi hal yang lebih penting sekarang daripada sebelumnya. Anda tidak hanya memastikan bahwa anak-anak Anda pergi ke sekolah terbaik tetapi juga memastikan bahwa pendidikan mereka menyediakan mereka dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk masa depan.
Banyak orang tua merasa sulit untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, terutama untuk orang tua yang bekerja. Tapi orang tua harus bersedia berkorban demi kemajuan pendidikan anaknya. Lihatlah beberapa tips berikut ini yang akan membantu Anda memastikan bahwa anak Anda menerima jenis pendidikan yang diajarkan dengan benar.
Pertama, Anda harus memahami kemampuan anak Anda. Anda perlu memahami kemampuan mereka sebelum Anda mulai mengajari mereka sesuatu yang baru. Setiap anak memiliki kebutuhan, kemampuan dan kekuatan yang berbeda. Sangat penting untuk memahami anak Anda sendiri dan tidak membandingkannya dengan anak-anak yang lain. Beberapa anak mungkin memiliki kecepatan belajar yang lebih lambat dibandingkan dengan orang lain dan sebagai orang tua, Anda akan perlu mengidentifikasi itu. Luangkan waktu bersama anak Anda untuk memahami dirinya dan keterampilannya serta menilai seberapa tajam dia dalam memilah hal-hal baru. Anda harus memahami mereka jika Anda benar-benar ingin mereka belajar bisa belajar dengan baik.
Pastikan bahwa lingkungan tempat anak Anda belajar adalah lingkungan belajar yang baik. Lingkungan sangat mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk belajar. Anak membutuhkan lingkungan yang memungkinkan dia untuk berkonsentrasi. Bermain dan belajar harus seiring sejalan, sehingga harus ada beberapa kegiatan bermain bersama dan beberapa kegiatan pendidikan.
Pastikan bahwa anak Anda aman. Jangan memarahi mereka jika mereka membuat kesalahan, karena kesalahan adalah langkah pertama untuk memperbaiki kesalahan. Biarkan anak-anak belajar dari kesalahan mereka. Ini membantu mereka belajar progresif dan memperkuat landasan pendidikan mereka. Cobalah untuk menjaga kepentingan mereka dengan membuat proses belajar menyenangkan.
Membantu anak berprestasi dengan meningkatkan kemampuan mereka. Membuat mereka belajar untuk mengharapkan lebih dari apa yang mereka bisa. Dorong mereka untuk menjadi lebih baik tetapi jangan sampai terlalu memaksa mereka. Pikirkan kemampuan anak untuk menjadi lebih baik dan kemudian menetapkan batas yang realistis bagi mereka untuk mencapainya.
Jika Anda benar-benar ingin anak Anda belajar, Anda perlu bersabar. Pikiran anak-anak masih berkembang dan Anda harus memberi mereka waktu. Anda harus konsisten dalam usaha Anda dan harus mengajar mereka bukan untuk kepentingan itu, tapi untuk memastikan bahwa mereka belajar sesuatu. Membangun ikatan positif dengan anak Anda sehingga dia merasa nyaman belajar dengan Anda. Jika Anda terlalu sibuk atau bersikap kasar kepadanya, anak Anda mungkin akan takut kepada Anda. Ini akan menghambat proses belajar dan anak mungkin akan kehilangan minat dalam pendidikannya.
Sebagai orang tua, Anda harus aktif dalam membimbing anak dan memastikan mereka mendapatkan lembaga pendidikan yang tepat. Temukan sekolah terbaik untuk mereka, tapi Anda tetap harus membimbing mereka sepulang dari sekolah dan membantu mereka serta mengajarkan mereka hal-hal baru untuk mereka pahami.